Anda mungkin masih belum mengenal apa yang disebut bounce
rate, dari kata bounce dapat kita artikan sebagai pantulan atau pentalan. Kita
sebagai blogger perlu mengetahui apa sih bounce rate itu dengan baik karena
efek dari baunce rate sangat memperngaruhi traffik dan ranking sebuah blog.
Pengertian Bounce Rate
Bounce rate adalah rasio jumlah pengunjung yang hanya membuka satu halaman saja pada blog yang Anda miliki tanpa membaca artikel lainnya. Bounce rate dihitung menggunakan rumus sebagai berikut.
Bounce rate = (Jumlah pengunjung yang hanya membuka satu halaman blog/Jumlah kunjungan total) x 100%.
Misalnya dalam satu bulan blog Anda memiliki jumlah kunjungan total sebanyak 30.000, sedangkan kunjungan pembaca yang hanya membuka satu halaman saja sebanyak 1.000. Dengan demikian, bounce rate dari blog Anda sebesar (1.000/30.000)x100%= 3,33%.
Bounce rate = (Jumlah pengunjung yang hanya membuka satu halaman blog/Jumlah kunjungan total) x 100%.
Misalnya dalam satu bulan blog Anda memiliki jumlah kunjungan total sebanyak 30.000, sedangkan kunjungan pembaca yang hanya membuka satu halaman saja sebanyak 1.000. Dengan demikian, bounce rate dari blog Anda sebesar (1.000/30.000)x100%= 3,33%.
Semakin besar bounce rate yang dimiliki sebuah blog maka kinerja blog tersebut akan semakin buruk, sedangkan semakin kecil bounce rate pada sebuah blog maka kinerja blog tersebut akan semakin baik.
Agar kinerja blog semakin baik, Anda dapat mematok 20% sebagai nilai bounce rate maksimal pada blog.
Pengaruh Bounce Rate pada blog
Lalu kenapa kita perlu menurunkankan persentase bounce rate? dan bagaimana caranya? Sekilas info saja, bounce rate adalah salah satu index terutama yang digunakan google panda dalam menentukan pagerank suatu blog. Begitu juga bagi alexa rank, tingkat bounce rate sangat menentukan dan paling utama yang digunakan oleh alexa rank didalam menentukan ranking suatu blog.
Penyebab Bounce Rate
- pengunjung menklik tombol close tab
- pengunjung menklik salah satu link external pada artikel
- menklik tombol back pada browser
- blog yang lambat dan tidak responsive
- pengunjung mengetikan alamat url yang baru pada browser
Cara Mengetahui Tingkat Bounce Rate
Untuk menghitung presentase tingkat bounce rate dengan maksimal bisa menggunakan tools analaytic yaitu google analitic, jika anda belum mendaftar silakan segera mendaftar di Google Analitycs
Tips Mengatasi Bounce Rate
Berikut 8 cara menurunkan bounce rate suatu blog:
Menulis artikel yang banyak di cari adalah kunci utama. Gunakan bahasa singkat padat dan dimengerti minimal setiap artikel yang sobat buat harus memilik 400 kata atau lebih.
- Buat 2-3 paragraf
- Beri bold, italic, dan underline untuk kata-kata yang berarti penting
- Sisipkan gambar pada artikel
2. Tambahkan Gambar atau Video untuk mensupport isi posting
Gunakan gambar atau foto atau bahkan bila perlu pasang you tube agar menarik perhatian visitor dan bertahan bahkan membuka halaman lain. Asal jangan pasang film "begituan" aja.
3. Variasi artikel yang anda tulis.
Sekedar info, blog campuran alias "gado-gado" mampu menjaring dan menurunkan bounce rate. Tapi perlu trik khusus agar tidak mengganggu niche blog. Karena niche suatu blog juga mempengaruhi pagerank.
Baca artikel berikut ini:
4. Gunakan widget related post
Lebih baik lagi kalau bergambar seperti "you
might also like" di bawah, widget best comentators, random post, popular
post atau widget lain yang mengarah kepada suatu artikel yang menarik bagi
pengunjung. Di blog ini terdapat 2 variasi related post yang terletak di bawah
posting dan di sidebar. Bila perlu, random post yang ditampilkan hingga 10
artikel. Jangan cuma 3 artikel saja.
Baca artikel ini : Cara Membuat Related Post dengan List View atau cara memasang widget related post linkwithin dan cara memperbagus desain linkwithin
Baca artikel ini : Cara Membuat Related Post dengan List View atau cara memasang widget related post linkwithin dan cara memperbagus desain linkwithin
5. Gunakan "read more".
Barisan kalimat pembuka yang menarik dan ditutup oleh
read more akan menggoda seseorang untuk membuka artikel lain yang ada di suatu
situs.
6. Gunakan "target=_blank".
Jika seluruh url di blog atau situs kita dibawa
ke tab baru, maka selain menambah jumlah pageview juga akan menahan artikel
sebelumnya tetap terbuka. Biasanya seseorang baru akan menutup jika tab halaman
yang terbuka sudah kebanyakan atau kalau memang akan meninggalkan situs. Hal
ini akan menambah keuntungan untuk menurunkan bounce rate secara langsung.
7. Perbanyak jumlah artikel.
Hal ini akan membuat betah pengunjung karena semua
yang dibutuhkan ada dalam satu situs yang dia kunjungi.
8. Persingkat "loading blog".
Biar bagaimanapun saat suatu situs dibuka dan butuh
waktu lama, akan membuat orang malas kembali lagi. Bahkan bisa saja menutup
situs sebelum terbuka seluruhnya karena loading time yang lama untuk
membukanya. Sebuah riset online menunjukan bahwa
sebagian besar pengguna internet tidak akan menungu blog yang waktu loadingnya lebih
dari 4 detik, dengan kata lain pengunjung akan langsung kabur sebelum melihat
posting atau setelah melihat artikel. Baca artikel ini untuk solusinya :
9. Optimasi gambar
Setelah menyisipkan gambar pada artikel agar mebuat artikel lebih menarik hal
selanjutnya yang sangat penting setelah upload gambar adalah optimasi gambar.
Baca artikel ini untuk problem solvingnya :
10. Membuat navigasi blog
Pengunjung yang meninggalkan posting blog tanpa melihat postingan yang lain juga diakibatkan oleh blog yang tidak memiliki navigasi yang tidak jelas, dengan membuat navigasi jelas akan dijamin akan menigkatkan jumlah pageviws dan akan menurunkan angka bounce rate.
Tips:
11. Tata letak desain.
Untuk mendapatkan bounce rate yang baik maka sebuah blog juga harus memiliki tata letak desain yang baik pula. Blog yang memiliki tata letak rumit dan sulit ditelusuri akan membuat pembacanya malas menjelajah isi blog dan memilih untuk segera meninggalkannya.
12. External linking.
Semakin banyak internal linking pada blog maka bisa dipastikan bounce rate pada blog tersebut akan semakin kecil. Hal ini disebabkan pembaca diberikan kemudahan untuk mengunjungi halaman lain dalam blog tersebut sehingga setiap halaman dalam sebuah blog dapat terhubung dengan baik. Misalnya pembaca sedang membaca konten blog Anda yang berjudul cara membuat label breadcrumb terindex google. Nah, pada halaman tersebut Anda sisipkan link yang mengarah pada halaman Tips Agar Blog Kebanjiran Pengunjung. Jika pembaca tertarik dengan topik pada halaman Tips Agar Blog Kebanjiran Pengunjung. dan kemudian mengunjunginya maka bounce rate dari blog Anda tersebut akan semakin kecil. Anda dapat menggunakan link pada postingan, related post, recent post, dan popular post untuk membangun external linking.
13. Internal link
Berbanding terbalik dengan external link, internal link memiliki link yang menuju ke postingan yang sedang dibaca atau anda juga bisa memasangkan link dipostingan tersebut ke homepage.
Last Words
Jadi kesimpulannya, tingkat bounce rate mempengaruhi tingkat rangking blog, baik itu page rank atau google page. Jadi kurangi nilai bounce rate pada blog akan mempengaruhi rangking blog anda. Sekian post tentang Pengertian dan 13 Cara Ampuh Mengatasi Bounce Rate. Jangan lupa membaca post saya yang lainnya dengan membaca DAFTAR ISI. Maaf bila ada salah-salah kata dan semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi anda :)